Surat kabar mingguan Inggris The Economist telah meletakkan Mesir di tangga terbawah dalam daftar 140 negara dunia berkaitan taraf hidup untuk kali pertamanya. Bahkan penasihat presiden interim, Ahmad Al Maslamani, pemerintahan kudeta berkata: "Mesir sedang mengalami krisis ekonomi," demikian dikutip dari Middle East Monitor.
Para penyokong kudeta awalnya bermaksud memperbaiki negrinya, namun justru menghancurkan apa yang sudah dibangun oleh pemerintahan Mursi.
Jam malam yang bertujuan ingin menghancurkan aksi demonstrasi, namun justru menghancurkan roda perekonomian Mesir. Karena masyarakat lebih banyak berdiam diri dirumah dari pada beraktifitas.
Akibatnya menurut Ketua Perusahaan Kereta Api Nasional menyebut, pendapatan mereka jatuh berkurang 60% sejak pertengahan Agustus.
Aksi-aksi preman bayaran dan ledakan bom-bom buatan militer mesir, yang terakhir di depan rumah Mendagri, justru membuat para turis asing tidak mau berkunjung ke Mesir. Akhirnya indurstri parawisata hancur Padahal awalnya sebagai dalih untuk menangkap para demonstran.
Hal ini diakui oleh Mentri Parawista, Hisyam Zazu bahwa pariwisata semasa era Mursi lebih baik berbanding ketika ini.
Fakta yang ada diungkapkan ,"Sebagai contoh, minggu lalu hanya seorang saja wisatawan yang melawat ke Ma'bad (kuil) Abu Simbel, di antara pusat wisata yang paling popular di Mesir, dan membelanjakan 4.50 pounds Mesir atau bernilai kurang dari 1 Dolar."
Bantuan dari Eropa dihentikan, negara-negar teluk yang bernjani akan memberikan kucuran dana ternyata tidak sanggup menopang kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian Mesir.
Hingga akhirnya, Arab Saudi sebagai donatur kudeta Mesir melalui Menteri Luar Saudi, Pangeran Saud Al Faisal memberitahu Fox News, negaranya telah terlalu banyak mengulurkan bantuan kepada Mesir sejak penggulingan Mursi. Ia menasihatkan agar Mesir menetapkan mekanisme rundingan dengan International Monetery Fund (IMF) untuk mendapatkan pinjaman sesegera mungkin.
Oleh : Nasrulloh mu
Asqi Resnawan 09 Sep, 2013
-
Source: http://muslimina.blogspot.com/2013/09/efek-kudeta-economist-ekonomi-mesir.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar