Halaman

Rabu, 11 September 2013

DR. Muhamad Imarah Berbicara Tentang Kudeta Militer

Salah seorang Intelektual Muslim Mesir DR. Muhamad Imarah  mengeluarkan pendapatnya tentang kudeta Militer Mesir  dalam sebuah Wawancara Ekslusif dengan Tim Islamtoday dengan tema : "Kudeta Telah Memberangus Seluruh Nilai Kemanusiaan dan Agama Di Mesir."

Bagaimana anda memandang kudeta yang dilakukan tentara Mesir terhadap Presiden Muhamad Mursi

Capaian terpenting dari Revolusi 25 Januari 2011 yang berhasil melengserkan rezim penguasa sebelumnya, Hosni Mubarak, adalah perubahan ke arah demokrasi. Sejak peristiwa tersebut, Mesir merujuk ke kotak suara dalam proses demokrasi. Setidaknya hal itu telah lima kali dilakukan dan selalu dimenangkan oleh kaum Islamis. Karena itu, saya menganggap bahwa kudeta yang terjadi belakangan ini telah diagendakan sejak Maret 2011 pasca revolusi 25 Januari (yaitu pada saat terjadinya referendum pertama kali untuk mengamandemen UU pasca revolusi). Karena barat, persisnya Amerika dan Zionis, awalnya mereka menghendaki bahwa Israel adalah negara satu-satunya yang menerapkan demokrasi di Timur Tengah. Jika demokrasi ternyata dimenangkan oleh kaum Islamis, maka mereka akan merampok proses demokrasi tersebut. Hal itu telah mereka lakukan di Aljazair tahun 1992 dan terhadap HAMAS di Gaza ketika mereka menang lewat demokrasi.

Ketika rakyat Mesir melakukan referendum untuk amandemen UUD pada Maret 2011, ternyata kalangan Islamis mendapatkan 77% suara, kemudian pada pemilihan anggota DPR, lalu pemilihan anggota MPR, lalu pemilihan Presiden, dan terakhir pada referendum terhadap UUD meraih suara 64%, mendapatkan dukungan suara terbesar di dunia. Karena itu, mereka berusaha mencari penggantinya. Rencana kudeta ini dimulai beriringan dengan perubahan demokrasi yang berlangsung damai. Pengganti yang mereka andalkan adalah militer.

Apa komentar anda dengan pembubaran demonstrasi di lapangan Rabiah Adawia dan Nahdhah dengan cara kekerasan, serta peristiwa yang terjadi di Masjid Fath di Ramses?

Kini kita berhadapan dengan kenyataan pahit. Tidak ada kata-kata yang dapat diungkapkan untuk mengomentari kejahatan yang terjadi di Mesir sekarang ini. Apa yang terjadi di Mesir pasca kudeta berupa diberangusnya nilai kemanusiaan dan akhlak sera batasan-batasan hukum agama tidak pernah terjadi sebelumnya di Mesir. Bahkan saya perhatikan dalam sejarah kemanusiaan, tidak saya dapatkan peristiwa mengenaskan seperti yang dialami Mesir sekarang ini; Pembakaran masjid, pembunuhan terhadap orang yang sedang ruku dan sujud, penghinaan dan pelecehan terhadap tempat-tempat suci, darah yang tumpah begitu saja tanpa rasa kemanusiaan, semua itu terjadi di Mesir sebagai sebuah kenyataan, terekam, terlihat dan tercatat tanpa sedikitpun perasaan di hati para pelaku kudeta. Sementara itu dunia internasional hanya menonton dan tidak mengambil sikap riil terhadap semua kejadian itu. Maka kita harus sabar dan teguh untuk menghalau tindakan tidak berprikemanusiaan dan amoral yang menimpa negeri ini pasca kudeta. Apakah anda berpendapat bahwa Ikhwanul Muslimun di Mesir dapat mengatasi krisis politik sekarang ini?

Ya, keteguhan di berbagai medan dan lapangan serta demonstrasi-demonstrasi yang digelar sangat di luar perkiraan. Mereka (para pelaku kudeta) sebenarnya ingin menyelesaikan ini dalam waktu singkat dan dapat mengikis gerakan Islam hingga ke akar-akarnya, akan tetapi pengerahan massa di semua provinsi dan semua medan menunjukkan keberadaan kekuatan Islam. Saya katakan, sesungguhnya media yang disponsori dana dari luar dan dari para saudagar serta partai Nasional yang sudah dibubarkan memang sempat berhasil merusak citra gerakan Islam yang awalnya dizalimi, namun berhasil merubah posisinya menjadi pihak yang menzalimi.

Akan tetapi kini kondisinya berbalik, gerakan Islam kembali mendapatkan tempat di tengah masyarakat. Karena yang turun di lapangan Rabiahh Adawiah dan Nahadhah di Mesir dan di sebagian besar tempat lainnya, bukanlah kalangan aktifis Islam saja dari arti sturktural. Dengan demikian, telah terjadi perubahan sikap.

Selain itu ada faktor lain, dan ini penting, kami memperkirakan bahwa rezim baru ini akan mengalami kegagalan, karena mereka adalah sisa-sisa rezim sebelumnya yang telah mengendalikan pemerintahan puluhan tahun namun tidak berhasil, dan berikutnya mereka akan gagal juga. Sementara tokoh oposisi (di zaman Mursi) yang tergabung dalam 'Front Penyelamat' tidak tampak pengaruhnya di tengah masyarakat dan tidak mendapatkan dukungan massa.

Apa prediksi anda tentang akhir krisis Mesir sekarang ini?

Saya perkirakan, jika tekanan dan keteguhan massa semakin kuat, maka akan ada upaya mencari solusi jalan tengah; yaitu usulan yang telah kami ajukan, yaitu oleh saya, lalu DR. Muhammad Salim Awa, pakar UU dan Thariq Bisyri, pakar tatanegara. Didalamnya kami mengajukan usul agar merujuk kepada legalitas UU, karena UU telah dibuat untuk menjamin adanya kebebasan.

UUD ini (yang telah disahkan pada tahun 2012) telah memberikan jaminan tertinggi bagi kebebasan dibanding UU lainnya di dunia ini. Melalui legalitas UU, maka memungkinkan bagi Presiden yang sah menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah yang akan melakukan pemilihan parlemen dan pemilihahn presiden. Inisiatif ini saya kira merupakan inisiatif yang cukup berimbang.

Apakah anda perkirakan inisiatif ini akan diterima?

Saya perkirakan bahwa tekanan massa dan demonstrasi-demosntrasi akan merubah sikap. Kini terjadi adanya goncangan dan sikap lunak pada rezim baru.

Bagaimana anda menilai hubungan Mesir-Turki Sekarang ini?

Kami menilai bahwa arah kebijakan Turki terhadap timur tengah dan sejarahnya yang islami serta terhadap lingkup regional; Arab dan Islam, merupakan perubahan strategis di wilayah ini. Perubahan ini didukung oleh hubungan Mesir dan Turki. Turki merupakan negara yang penting, baik secara historis atau kondisi sekarang sedangkan Mesir memiliki bobot di regional Arab dan dunia Islam. Maka hubungan Mesir Turki sangat mendukung perubahan strategis ini, bahkan terkait dengan (upaya membendung) proyek Iran dan penyebaran syiah. Sekali lagi, hubungan antara Mesir Turki memiliki peran penting dan dinamis untuk melakukan perubahan dalam kebangkitan timur tengah. Maka, kejadian belakangan ini telah menjadikan Turki sebagai salah satu target bersama negara-negara revolusi Arab lainnya.

Bagaimana anda menilai sikap Amerika atas kejadian di Mesir?

Terkait dengan Amerika, sekarang mereka sedang meninjau ulang kembali. Karena sebelumnya mereka membayangkan bahwa peristiwa ini akan cepat selesai. Akan adanya massa yang turu ke jalan-jalan dan berbagai medan membuat mereka perlu meninjau ulang. Juga jumlah para syuhada dan korban tewas yang gugur membuat mereka menjadikan adanya pembunuhan dan darah yang tumpah sebagai lampu merahh begitu pula dunia internasional telah memberikan peringatan. Uni Eropa dan Amerika kini seluruhnya sedang mengarah pada sikap untuk menghentikan kekerasan dan mengambil jalan tengah.

Saya perkirakan, jika semakin besar tekanan dan keteguhan massa, makan akan diambil jalan tengah, di antaranya sesuai inisiatif yang telah kami ajukan bersama Salim Awa dan Thariq Bisyri.

Apakah ada perbedaan antara solusi yang ditawarkan Amerika dan Eropa dalam krisis Mesir?

Kebijakan Amerika tersandera oleh keputusan zionis, karena keputusan zionis sangat berpengaruh bagi Washington. Akan tetapi keteguhan massa akan membuat mereka merubah sikap. Adapun Eropa lebih fokus kepada masalah Hak Asasi Manusia, akan tetapi pengaruh mereka tidak besar, karena yang memiliki pengaruh terhadap militer Mesir adalah Amerika.

Jika presiden Mursi dibebaskan, apa pengaruhnya terhadap krisis ini?

Bukan hanya Mursi yang harus dibebaskan, tapi juga seluruh tahanan (politik) harus dibebaskan, agar legalitas dapat kembali. Kemudian setelah itu Mursi menyerahkan kekuasaannya berdasarkan UUD yang tercantum dalam pasal 141 dan 142 bahwa dalam kondisi tertentu presiden dapat menyerahkan kekuasaannya kepada perdana menteri. Karena itu, inisiatif yang kami ajukan memiliki landasan UU. Artinya masih ada peluang untuk bertindak berdasarkan UU, yaitu presiden terpilih dikembalikan, lalu berdasarkan UU presiden dibolehkan menyerahkan kekuasannya kepada pemerintahan yang telah disepakati untuk melakukan pemilu legislatif paling lambat 60 hari, kemudian dilakukan pemilihan presiden. Maka bagaimana hasilnya kotak suara, di sanalah solusinya.

Tentu saja inisiatif ini masih mungkin dirubah, akan tetapi yang penting dia memiliki landasan dalam legalitas UU serta memberi kesempatan pada pihak lain melalui percepatan pemilu yang mereka inginkan.

Adakah dampak positif yang dihasilkan dari krisis Mesir sekarang ini?

Tentu saja, ada beberapa dampak positif, seringkali dibalik keburukan terdapat manfaat. Pada krisis ini tersingkap wajah buruk mereka yang dikenal sebagai orang-orang liberal. Karena kini di tengah-tengah kita ada orang liberal yang bergantung pada militer. Merka adalah orang liberal yang paling aneh di dunia. Ada juga di antara kita orang-orang sekuler yang berkoalisi dengan gereja, mereka adalah orang-orang sekuler yang paling aneh di dunia.

(Islamtoday/ak)

Asqi Resnawan 11 Sep, 2013


-
Source: http://muslimina.blogspot.com/2013/09/dr-muhamad-imarah-berbicara-tentang.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar