Halaman

Senin, 09 September 2013

Beberapa Fakta di Mesir yang Disampaikan Utusan IM kepada Majelis Ormas Islam

Jum'at (6/9/2013) malam, Majelis Ormas Islam menerima kunjungan Dr. Ahmed Mohamed Fahmy El-Watidi yang merupakan utusan Ikhwanul Muslimin di kantor Dewan Dakwah. Dr. Ahmed menyampaikan beberapa fakta dan kondisi terakhir yang terjadi di Mesir saat ini. Hal tersebut disampaikannya di depan pengurus dan Para Presidium Majelis Ormas Islam yang merupakan para pimpinan ormas Islam di antaranya Mathla'ul Anwar, Persatuan Umat Islam (PUI), Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII), Al Ittihadiyah, Ikatan Da'i Indonesia (IKADI), Wahdah Islamiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan Tarbiyah Islam (PERTI), Syarikat Islam (SI).

Dr. Ahmen yang merupakan Chairman of International Affairs Ikhwanul Muslimun memaparkan bahwa kondisi yang terjadi saat ini di Mesir yang disebabkan kudeta Militer atas Presiden Mursi yang terpilih melalui proses Demokrasi yang sah.

Majelis Ormas Islam sendiri merupakan sebuah wadah perhimpunan bagi ormas-ormas Islam yang didirikan pada tanggal 16 Sya'ban 1434 H di Jakarta dan saat ini terdapat sembilan Ormas Islam yang telah menyatakan bergabung atas dasar kesamaan tujuan ingin memajukan umat Islam sesuai Pedoman Dasar Majelis Ormas Islam yang telah disepakati bersama.

Berikut ini adalah fakta dan kondisi terkini Mesir berdasarkan apa yang disampaikan oleh Dr. Ahmed Mohammed Fahmy El Watidi, sebagaimana rilis yang kami terima dari Majelis Ormas Islam:

    Bahwa Peristiwa Kudeta sejatinya telah direncanakan dari awal ketika Dr. Mursi terpilih, bahwa ada upaya makar dari Militer setelah 3 bulan terpilihnya Dr. Mursi sebagai Presiden dengan perencanaan penculikan Presiden oleh pihak militer, hal ini dapat dicegah karena informasi tersebut dibongkar oleh Abdul Fatah al-Sisi yang kala itu sebagai Pejabat Intelejen. Oleh karenanya, hal ini menjadi salah satu dari berbagai alasan di angkatnya As-Sisi menjadi Menteri Pertahanan.
    Setelah Dr. Mursi terpilih, banyak pihak (Militer, Polisi dan pendukung Husni Mubarak) yang melakukan pengkhianatan terhadap negara dan hasil Demokrasi yang Sah secara terencana mengacaukan situasi Masyarakat. Listrik di Mesir sangat sering Padam berbulan-bulan, ada pihak yang dengan sengaja membuang bensin di padang pasir dan beberapa penjual bensin ditekan untuk tidak beroperasi sehingga membuat kelangkaan bahan bakar yang menyulut kekesalan warga. Petugas kebersihan (sampah) disetting tidak beroperasi sehingga semua permasalahan disudutkan kepada Presiden yang baru terpilih.
    Negara-negara Arab dan Bank Dunia seketika menghentikan bantuannya terhadap Negara Mesir saat Dr. Mursi terpilih menjadi Presiden.
    Presiden Mursi sangat sabar dalam menjalankan amanahnya sekalipun Media Massa di Mesir selalu menyerang dengan pemberitaan yang menyudutkan dan pengkhianatan demi pengkhianatan terhadap negara, tetapi tidak ada dari mereka yang kala itu dipenjarakan seperti apa yang terjadi di rezim Husni Mubarak.
    Prestasi Mesir di Era Presiden Mursi dalam waktu yang terbatas dan penuh tekanan di mana Masyarakat Internasional tidak mengetahui karena pemberitaan yang tidak seimbang, di antaranya :
        Mesir dapat Panen Gandum setahun dua kali, padahal sebelumnya Mesir selalu Impor gandum.
        Mesir memiliki Tambang sendiri yang untuk keadilan Masyarakatnya dan Emas dengan kualitas yang baik. Padahal era sebelumnya hasil tambang Mesir, Gas dijual ke Israel dengan harga kisaran 10 % dari harga aslinya.
        Anda akan menemukan Mobil made Egypt, Komputer made Egypt bahkan "iPad" made Egypt.
        Aktivitas-aktivitas malam berupa penyakit masyarakat yang sering dilakukan pada era Husni Mubarak sekarang sudah banyak yang ditutup.
    Ketika Orang yang tidak mengetahui Ikhwanul Muslimin dan mengatakan bahwa kami Eksklusif (Ashobiyah) dalam mengelola negara dan ingin menguasai untuk kepentingan Pribadi, maka kami menjelaskan :
        Asas negara Mesir itu jelas Islam
        Anggota Dewan yang terpilih banyak dari kalangan ulama dan Hafiz yang terdiri dari beberapa partai (tidak hanya IM) sehingga produk Undang-undang nya sudah bisa kita prediksi
        Ikhwanul Muslimin hanya menjabat 4 dari 37 Menteri, menjabat 1 dari 4 Pembantu Presiden, menjabat 12 Gubernur dari total 27 Jabatan Gubernur, itu semua masih belum proporsional jika dikatakan ingin menguasai.
    Terkait Aksi demonstrasi kenapa kami melakukannya karena kami merasa dalam posisi yang benar, terlebih pimpinan kami sangat menghindari Medan Tahrir untuk mencegah bentrokan dan pertempuran, sehingga Rabiah Al Adawiyah menjadi salah satu menjadi pilihan kami. Tetapi militer dengan sengaja menekan dan hanya memberikan batas waktu 48 Jam bagi Presiden Mursi untuk menyelesaikannya yang pada akhirnya mereka melakukan pengambilalihan yang kini Masyarakat mulai paham bahwa itu adalah Kudeta.
    Korban yang berjatuhan setelah kami menghitungnya ialah sekitar 6.000 Orang mati Syahid, 20.000 orang luka-luka dan sekitar 10.000 orang ditangkap. Itu belum termasuk tambahan yang kemungkinan terjadi, karena saat ini ketika saya di sini, hari ini keluarga kami dan rakyat Mesir masih melakukan aksi demonstrasi. Militer melakukan pembantaian secara sadis dengan banyak cara termasuk Sniper, Tank-tank dan cara-cara lainnya.
    Bahwa sesungguhnya militer di Mesir sekarang ini dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Mereka pun sudah merasa terzhalimi juga, karena uang-uang yang masuk ke Mesir ternyata hanya masuk ke kantong-kantong Jenderal-jenderal mereka. Sampai sekarang ini hanya ada beberapa negara yang mengakui, Eropa secara umum menentang dan meminta Jenderal al Sisi di adili. Gerakan Ormas-ormas di Dunia Internasional sekarang menuntut Jenderal al Sisi untuk di adili melalui Mahkamah Internasional.

Pada pertemuan tersebut, selain 9 ormas yang sudah tergabung, hadir juga Ormas LKI Al-hidayah dan Ormas DAINA. Presidium Majelis Ormas Islam yang pada kesempatan ini diwakili oleh H. Ahmad Sadeli Karim mengatakan, "bahwa agenda ini sebagai wujud Syukur dan perjuangan kita karena bagaimana pun Mesir khususnya Ikhwanul Muslimin pernah berjasa dalam Proses berlangsungnya Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia". (dakwatuna/hdn)

Asqi Resnawan 09 Sep, 2013


-
Source: http://muslimina.blogspot.com/2013/09/beberapa-fakta-di-mesir-yang.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar